AKUNTANSI
Beberapa orang mengakui bahwa akuntansi adalah bahasa
bisnis. Tetapi apa sebenarnya akuntansi itu? Seberapa pentingnya akuntansi
terhadap bisnis? Di dalam situs yang singkat ini, kami mencoba untuk mengulas
beberapa informasi yang mungkin dapat berguna bagi anda.
Akuntansi sendiri
adalah merupakan suatu proses yang mengidentifikasi data keuangan, pencatatan,
dan sebagai hasil akhirnya, laporan keuangan. Ada sedikit perbedaan antara
akuntansi dan pembukuan. Pembukuan adalah sebenarnya bagian dari akuntansi
yaitu proses pencatatannya saja. Sedangkan akuntansi mencakup juga identifikasi
dan komunikasi. Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi.
Termasuk didalamnya adalah laporan rugi/laba, laporan perubahan modal, neraca,
dan laporan arus kas (lihat contoh). Rugi/laba digunakan untuk memberikan
gambaran mengenai kinerja keuangan perusahaan, sedangkan neraca
mengidentifikasi posisi keuangan perusahaan. Posisi keuangan dalam hal ini
adalah posisi harta, hutang, dan modal. Tujuan laporan keuangan adalah
memberikan informasi kepada pihak-pihak tertentu yang menyangkut posisi,
kinerja, dan perubahan posisi keuangan sehingga bermanfaat sebagai dasar
pengambilan keputusan ekonomi/bisnis. Indonesia, seperti banyak negara lain,
perekonomiannya didominasi oleh perusahaan menengah dan kecil yang masih belum
terlalu menyadari sepenuhnya kegunaan akuntansi. Secara garis besar, sebuah
toko dapat menentukan keadaan keuangannya. Jika menguntungkan, stok barang akan
bertambah banyak dan sebaliknya. Tetapi jika ada yang bertanya berapa
keuntungan sebenarnya, mereka tidak dapat mengetahuinya. Keadaan seperti ini
banyak sekali dijumpai di mana-mana, tidak hanya di Indonesia. Jika memang ada
diterapkan suatu sistem akuntansi, biasanya hanyalah untuk sebuah formalitas.
Sebenarnya, apakah bisnis semacam ini membutuhkan akuntansi? Jawabannya
sebenarnya adalah tidak selalu. Tergantung dari cost dan benefitnya. Secara
garis besar, kegunaan akuntansi adalah: pemilik dapat melihat keuntungan
perusahaan secara pasti pengontrolan biaya yang lebih mudah pemantauan
aset-aset perusahaan likwiditas dan solvabilitas yang pasti prediksi keuangan
Akuntansi adalah
pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan
membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk
membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan
lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan
menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal
sebagai "bahasa bisnis".[1] Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan
suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para manajer,
pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham,
kreditur, atau pemilik. Pencatatan harian yang terlibat dalam proses ini
dikenal dengan istilah pembukuan. Akuntansi keuangan adalah suatu cabang dari
akuntansi dimana informasi keuangan pada suatu bisnis dicatat, diklasifikasi,
diringkas, diinterpretasikan, dan dikomunikasikan. Auditing, satu disiplin ilmu
yang terkait tapi tetap terpisah dari akuntansi, adalah suatu proses dimana
pemeriksa independen memeriksa laporan keuangan suatu organisasi untuk
memberikan suatu pendapat atau opini - yang masuk akal tapi tak dijamin
sepenuhnya - mengenai kewajaran dan kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi yang
berterima umum.
Praktisi akuntansi
dikenal sebagai akuntan. Akuntan bersertifikat resmi memiliki gelar tertentu
yang berbeda di tiap negara. Contohnya adalah Chartered Accountant (FCA, CA or
ACA), Chartered Certified Accountant (ACCA atau FCCA), Management Accountant
(ACMA, FCMA atau AICWA), Certified Public Accountant (CPA) dan Certified
General Accountant (CGA). Di Indonesia, akuntan publik yang bersertifikat
disebut CPA Indonesia (sebelumnya: BAP atau Bersertifikat Akuntan Publik).
Akuntansi disebut
sebagai bahasa bisnis karena merupakan suatu alat untuk menyampaikan informasi
keuangan kepada pihak-pihak yang memerlukannya. Semakin baik kita mengerti
bahasa tersebut, maka semakin baik pula keputusan kita, dan semakin baik kita
didalam mengelola keuangan. [2] Untuk menyampaikan informasi-informasi
tersebut, maka digunakanlah laporan akuntansi atau yang dikenal sebagai laporan
keuangan. Laporan keuangan suatu perusahaan biasanya terdiri atas empat jenis
laporan, yaitu neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan
arus kas.[3]
* Neraca, adalah
daftar yang sistematis dari aktiva, utang dan modal pada tanggal tertentu, yang
biasanya dibuat pada akhir tahun. Disebut sebagai daftar yang sistematis,
karena neraca disusun berdasarkan urutan tertentu. Dalam neraca dapat diketahui
berapa jumlah kekayaan perusahaan, kemampuan perusahaan membayar kewajiban
serta kemampuan perusahaan memperoleh tambahan pinjaman dari pihak luar. Selain
itu juga dapat diperoleh informasi tentang jumlah utang perusahaan kepada
kreditur dan jumlah investasi pemilik yang ada didalam perusahaan tersebut.
* Laporan laba rugi,
adalah ikhtisar mengenai pendapatan dan beban suatu perusahaan untuk periode
tertentu, sehingga dapat diketahu laba yang diperoleh dan rugi yang dialami.
* Laporan perubahan
modal, adalah laporan yang menunjukkan perubahan modal untuk periode tertentu,
mungkin satu bulan atau satu tahun. Melalui laporan perubahan modal dapat
diketahui sebab-sebab perubahan modal selama periode tertentu.
* Laporan arus kas,
dengan adanya laporan ini pemakai laporan keuangan dapat mengevaluasi perubahan
aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan
solvabilitas) dan kemampuan perusahaan didalam menghasilkan kas dimasa
mendatang.
Sumber :
http://adieviruz.blogspot.co.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar